Daerah

Lanjutan Aksi Unjuk Rasa Jilid II Mahasiswa Kalsel

0

BANJARMASIN, REPORTASE9.COM – Mahasiswa Kalimantan Selatan kembali melaksanakan lanjutan Aksi Unjuk Rasa (Unras) /Demo tolak Omnibus Law atau UU Cipta Kerja Jilid III, massa soroti 1 tahun kepemimpinan Jokowi Ma’ruf Amin, Selasa (20/10) pagi.

Walaupun jumlah massa aksi kali ini lebih sedikit dibandingkan massa aksi sebelumnya, namun aksi tetap terlaksanakan.

Menariknya, aparat gabungan yang berjaga mengamankan jalannya aksi malah jumlahnya jauh lebih besar ketimbang jumlah massa aksi.

Meskipun kalah dalam jumlah, namun hal itu tidak mengalahkan semangat para mahasiswa dalam menyuarakan aspirasi.

Dengan membawa map merah atau karton merah sebagai raport merah untuk kepemerintahan Jokowi – Ma’ruf Amin. Dan juga sebagai bentuk kekecewaan mereka terhadap 1 tahun kepemimpinan Jokowi Ma’ruf Amin.

Mereka mengadakan aksi mimbar bebas pada titik aksi, di Jalan Lambung Mangkurat, sekitar kawasan gedung DPRD Provinsi Kalsel. Setelah sebelumnya berkumpul di Taman Kamboja, Jalan Anang Adenansi.

Dalam mimbar bebas yang digelar oleh BEM SEKA, para Mahasiswa menyampaikan kritikan dan evaluasinya terhadap Pemerintahan Jokowi – Ma’ruf melalui berbagai macam cara seperti pembacaan puisi dan orasi.

“Bentuk aksi kita hari ini adalah Mimbar Bebas, ada 2 narasi yang kami bawa yaitu mengevaluasi 1 tahun kinerja Jokowi – Ma’ruf Amin dan penolakan UU Omnibus Law. Kami isi dengan orasi, pembacaan puisi dan lain sebagainya,” Ujar Ahdiat Zairullah, Koordinator Wilayah (Korwil) Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) se-Kalimantan Selatan.

Ahdiat mengatakan, bahwa tujuan aksi kali ini adalah untuk menjaga nafas pergerakan sebagai bentuk konsistensi perjuangan di jalanan.

“Hari ini, parlemen di Senayan dan di DPRD tidak bisa kita percaya lagi. Oleh karena itu parlemen jalanan menjadi alternatif untuk menyatukan keresahan di jalanan dengan cara orasi terbuka seperti Mimbar Bebas ini”, tambah Ahdiat.

Ia menegaskan bahwa pihaknya menolak untuk melakukan dialog dengan Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kalimantan Selatan.

Penegasan sikap tersebut diutarakannya lantaran sudah tidak ada rasa kepercayaan lagi terhadap wakil rakyat di Dewan Kalsel maupun di DPR RI.

“Mosi tidak percaya tetap kita gaungkan terhadap DPR RI dan DPRD Kalsel. Makanya kami tidak akan melakukan dialog lagi sampai dengan tuntutan untuk mengeluarkan Perppu itu dikabulkan”, ucapnya lagi.

Rupanya tidak selesai sampai disini. Bahkan ancaman aksi unjuk rasa setiap minggu telah mereka rencanakan.

“Intinya aksi ini akan berlanjut terus setiap minggu akan kita upayakan untuk turun ke jalan”, tegas Ahdiat.

Perwakilan mahasiswa silih berganti berorasi di mimbar bebas yang digelar.Selain orasi tolak Omnibus Law, para mahasiswa juga menyoroti janji-janji Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Ma’ruf Amin, yang banyak tidak terealisasi.

“Dalam satu tahun kepemimpinan Jokowi Ma’ruf, janji apa yang sudah terealisasi?”, tanya salah satu orator dari Universitas Islam Negeri (UIN) Antasari, Muhammad Syahri kepada peserta aksi.

Menurutnya, banyak janji pemerintah yang tak kunjung terealisasi. Contohnya janji penyediaan 10 ribu lapangan kerja bagi warga negara Indonesia.

“Memang ada tersedia kawan-kawan. Tapi untuk TKA (Tenaga Kerja Asing)”, teriak Syahri yang disambut sorakan mahasiswa yang lain.

Muhammad Asfiani

Comments

Leave a reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

You may also like

More in Daerah