Daerah

Pemilih Pemula Diharapkan Tak Terjebak Politik Pragmatis

0

KALSEL, REPORTASE9.COM – Badan Pengawasan Pemilihan Umum (Bawaslu) Provinsi Kalsel gelar Sosialisasi Pengawasan Partisipatif Bagi Pemilih Pemula/Pemilih Muda Pilkada Provinsi Kalimantan Selatan 2020, di Tree Park Hotel Banjarmasin, Rabu (14/10) pagi.

Kegiatan sosialiasi di ikuti puluhan pemilih pemula, dari kalangan pelajar dan siswa dari beberapa daerah pemilihan, diantaranya Kota Banjarmasin, Kabupaten Banjar dan Barito Kuala.

Koordiv SDM dan Organisasi Bawaslu Provinsi Kalsel, Irwan Setiawan membuka kegiatan tersebut. Pihaknya mengundang para peserta yang masuk kategori pemilih pemula dan muda, untuk kemudian diberikan masukan-masukan oleh narasumber dan pihak Bawaslu berkenaan dengan pengawasan partisipatif.

“Setelah mereka diberikan masukan-masukan dari Bawaslu berikut Narasumber diharapkan menyampaikan kepada masyarakat, kepada orang tua, kepada kawan-kawannya hal-hal yang berkenaan dengan larang-larangan semasa Pilkada, baik pada masa kampanye, maupun pada saat pemungutan suara”, ujar Irwan.

Termasuk juga keharusan penerapan protokol kesehatan Covid-19 sepanjang pelaksanaan tahapan Pilkada.

Irwan juga mengatakan, para peserta sosialisasi diharapkan menjadi agen Bawaslu untuk memberikan pemahaman kepada masyarakat yang mungkin masih rendah pemahamannya tentang pengawasan partisipatif.

Akademisi FISIP Universitas Lambung Mangkurat (ULM), Dr Mahyuni mengatakan, bahwa pemimpin yang berkualitas itu cerminan dari pemilihnya sendiri. Apabila pemimpinnya tidak berkualitas, maka pemilihnya pun tidak berkualitas.

“Pemimpin yang berkualitas merupakan cerminan pemilih yang berkualitas”, Ujar Mahyuni yang juga Mantan Ketua Bawaslu Provinsi Kalsel, jelang mengisi acara.

“Oleh karena itu kita berikan penguatan sosialisasi para pemilih, khususnya pemilih muda dan pemula”, imbuhnya.

Ia melanjutkan, diharapkan nantinya para pemilih pemula dan muda dapat menjadi aktor penting dalam mengawal jalannya proses Pilkada. Memiliki integritas dengan pilihan yang rasional dan beretika sesuai asas pemilu: langsung, umum, bebas, rahasia, jujur dan adil.

Diharapkannnya pula, paling tidak pemilih pemula dan muda ini tidak terjebak politik pragmatis. Sangat disayangkan kemudian kalau mereka yang baru pertama kali mengunakan hak pilihnya, mereka sudah tidak sesuai dengan asas pemilu.

Di sisi lain, ia menilai penting partisipasi pemilih muda dan pemula dalam melakukan pengawasan terhadap proses jalannya Pilkada. Karena hal itu menjadi awal yang menentukan sikap dan perilaku politik mereka ke depannya.

“Kalau dari sekarang sudah perilaku politik adalah perilaku yang pragmatis ya ini tentu kedepannya ia akan terus menerus, kita mengharap tidak seperti itu,” jelasnya.

Sehingga, kalau sejak dini para pemilih muda dan pemula diberikan doktrin atau hal-hal yang bersifat positif tentu akan lahir para generasi yang baik dalam berdemokrasi, sejalan dengan asas-asasnya.

Comments

Leave a reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

You may also like

More in Daerah