By 
BANJARBARU, REPORTASE9.COM – Di masa pandemi Covid19 sekarang ini mencari pekerjaan sangat sulit dan melakoni pekerjaan sebagai badut jalanan dapat menjadi salah satu pekerjaan alternatif.
Seperti yang disampaikan NS Remaja berusia 17 tahun dibalik badut karakter saat ditemui tim reportase9.com siang hari (15/10), di Jl A.Yani Km 36,5 , Banjarbaru. Ia memilih bekerja menjadi badut jalanan lantaran sulit mencari pekerjaan.
Ia mengatakan bahwa kostum badut karakter yang di pakainya bukan miliknya melainkan menyewa dengan sistem bagi hasil 60 banding 40 ,60 persen untuk dirinya dan 40 persen untuk pemilik kostum badut karakter.
“setiap pendapatan dipotong 40% untuk sewa kostum , misal dapat 100 ribu berati pendapatan saya 60 ribu” ujarnya.
Remaja dengan kostum Boboiboy tersebut juga menyampaikan dirinya membadut dari jam 9 pagi sampai 6 sore dengan melambaikan tangannya, berharap mendapatkan uang dari para pengendara yang melintas.
“kendalanya tentunya panas ,kadang kalo sampai panas banget neduh sambil minum , kalo misal hujan gak bisa ngebadut soalnya nanti kostumnya basah” ungkapnya.
Disisi lain PPNS Seksi Opdal SATPOLPP Kota Banjarbaru ,Yanto Hidayat menerangkan sesuai dengan PERDA No.6 th 2014 tentang ketertiban umum dan ketentraman masyarakat menurutnya bahwa keberadaan badut tersebut mengganggu karena aktivitas mereka yang dipinggir jalan dan mengganggu arus lalu lintas masyarakat.
“kita sudah pernah kumpulkan badut-badut itu di kantor sini , kita bikin pernyataan salah satu isinya , aktivitas badut tidak boleh di jalan A Yani,tidak boleh mangkal, dan kita arahkan ke tempat rekreasi seperti di murjani ,di taman-taman” terangnya.
Disamping itu, Ari salah satu masyarakat banjarbaru saat diwawancarai tim reportase9.com mengenai badut jalanan mengatakan dirinya terhibur dengan keberadaan badut tersebut.
“Saya terhibur ,apalagi anak-anak senang dengan adanya badut ini, menurut saya lebih baik mereka seperti ini ada sesuatu yang mereka berikan, tanpa hanya meminta-minta saja” ungkapnya.
Comments