Daerah

Runtuhnya Jembatan Pembahanan Tutup Jalan Utama Pelaihari-Banjarmasin

0

Jalan Alternatif (atau lebih kental dikenal sebagai jalan atu atu) adalah jalan satu-satunya pengalihan akses jalan utama ke Pelaihari menuju arah Kota Banjarmasin setelah terjadinya misteri banjir yang meruntuhkan jembatan Pambahanan, Sabtu (16/01/2021).

Jalan alternatif ini terletak di Desa Kunyit, Kecamatan Bajuin Kabupaten Tanah Laut, dengan tujuan daerah Tanah Bumbu dan sekitarnya juga Kota Banjarmasin dan sekitarnya, macet total karena kondisi banjir, sejak pagi hari hingga subuh dini hari.

Hartono dari Sungai Danau mengaku sudah sejak pagi tiba di jalan alternatif ini dengan tujuan Banjarmasin dan akan melanjutkan bepergian ke Kota Semarang terpaksa harus membatalkan tiket pesawat yang sudah di pesannya.

“Sudah sejak Pukul 10:00 Wita saya di sini, karena dataran jalan alternatif yang rendah jadi terlinang banjir jalan di tutup dan menunggu air surut, padahal akan pergi ke Semarang dan terpaksa harus saya refund,” katanya.

Indra Warga Desa Kunyit selaku Relawan aktif setempat menjelaskan bahwa ini adalah jalan akses satu-satunya karena di jembatan Pembahanan masuk Daerah Plaihari terputus.

“Mulai di arahkan ke sini sekitar pukul 10:00 Wita, sudah tutup total arus jalan, karena banjir dengan kedalaman 1,5 meter,” ungkapnya pada awak media Reportase9 (15/01) Pukul kurang lebih 18:30 Wita.

Selamet Riyadi, Petugas Satlantas Polres Tanah Laut, mengungkapkan sebenarnya ada dua titik pada arah jalan alternatif ini, dimana satu titik masih bisa di lalui pengendara jalan namun untuk maju ke titik selanjutnya tidak bisa dikondisikan, disamping keadaan yang gelap dimalam hari juga resikonya terlalu tinggi disebabkan arus yang deras.

“Korbannya kan sudah ada, jembatan yang di sana (Pabahanan Tanah Laut) putus kan karena air (Arus deras) dari sini, jadi kalau selama belum aman kami tidak berani ambil resiko, kalau di gunung dalam keadaan hujan, kami tidak bisa memastikan kapan jalan alternatif ini bisa di lalui dengan aman,” terang nya pada jum’at sekitar pukul 20:00 Wita.

Ia juga menerangkan bahwa Jalan alternatif macet atau kondisi seperti ini bertahan selama dua hari 2 malam, perbedaan nya situasi kemaren jauh lebih kondusif.

“Cuma malam tadi kan bisa lewat begitu situasi air surut, jarak pandang bisa melihat, kita lewatkan sebelumnya juga ada tes terlebih dahulu, kalau memang bisa tembus dengan aman, yang lainnya bisa jalan,” kata Selamet Riyadi.

Ia mewakili pihak Satlantas Tanah Laut untuk memberikan himbauan kepada masyarakat ataupun pengguna jalan alternatif yang mengantri.

“Kepada warga yang mau melintas ya harap bersabar, ikuti petunjuk atau arahan dari petugas yang ada dilapangan, kami disini sebagai petugas untuk mengamankan dan mengarahkan arus lalu lintas yang mau ke Banjarmasin, tidak ada korban/kecelakaan terjadi selama masyarakat masih mematuhi aturan,” himbaunya.

Turut serta dalam bertugas menjaga keamanan Daerah dari BPBD, TNI dan Polri juga Relawan Masyarakat sekitar, mereka fokus membantu demi mengupayakan agar masyarakat bisa melintas, namun selama dianggap kondisi belum aman pihak petugas tidak berani menempuh resiko apapun, kurang lebih diketahui sekitar 1 Km jalan dengan luapan air yang tinggi, dibanding kasus banjir tahun sebelumnya di Awal Tahun 2021 ini terbilang paling parah, jalan alternatif Desa Kunyit ini baru aman dan bisa digunakan sekitar pada Pukul 03:30 Wita, Sabtu (16/01).

Comments

Leave a reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

You may also like

More in Daerah