Kabupaten Tanah Bumbu

Ingin Membuat Trichokompos? Ini Caranya !

0

Aswanto Kasi Kelembagaan dan Ketenagaan Bidang Penyuluhan Dinas Pertanian Kab Tanbu menyatakan, segala sesuatu yang di dasari dengan niat baik dan kerjasama yang baik serta ikhlas Lillahi Ta’alla, tentu akan membuahkan hasil yang baik, dan akhirnya akan mendapatkan imbalan pahala karena orang yang menggunakan/memanfaatkan hasil tersebut adalah dari apa yang telah diusahakan oleh para petani.

Aswanto Selaku Kasi Kelembagaan dan Ketenagaan Bidang Penyuluhan Dinas Pertanian Kab Tanbu

“Setelah petani, mendapatkan pengetahuan/pembelajaran tentang pembibitan, yang telah diterima dalam program kegiatan Ipdmip dengan SL (Sekolah Lapang), melalui fasilitas bibit varietas unggul yang di berikan, diharapkan petani di wilayah Ipdmip dapat menggantikan/beralih, yang tadinya menggunakan bibit lokal, diharapkan dapat menggunakan bibit varietas unggul, yang nantinya bertujuan untuk menaikkan dari IP/Indeks Pertanaman 100 ke IP 200,” pungkasnya.

Disamping itu, Kepala Dusun Desa Lasung, Haili, mengatakan, melalui Sekolah Lapang untuk petani di desa-desa terutama kawasan Desa Lasung, banyak menuai manfaat dari pembelajaran yang di berikan mulai masalah memilih bibit unggul hingga cara menyemai padi dengan benar. 

“Kegiatan ini banyak memberikan manfaat kepada petani di sini, yang masih tertinggal pengetahuannya, dari pertama gak bisa kini menjadi bisa, mulai dari masalah bibit, pupuk , penyemaian padi, selama ini petani kurang kompak, kalau begini kan bisa di lakukan pemerataan,” terangnya.

Desa Lasung ini saja ucap Haili, yang tidak mengikuti panangkaran (mengenai bibit ringan berkualitas) dulunya. Petani Desa Lasung menurutnya, masih memakai benih lokal, yaitu benih berat dengan proses tanam hingga waktu 6/7 bulan, masih banyak petani setahun sekali panen.

“Mudah-mudahan hasil dari kegiatan belajar petani ini bisa semakin meningkat, halangannya adalah Desa Lasung ini masih langganan banjir, setahun dua kali banjir, kalau banyu kada naik tanaman akan aman, ya semoga aja jangan sampai kada di pakai ilmunya yang di dapat ini,” imbuhnya.

Diansyah, Warga Rt 03 Desa Lasung, mengatakan dahulu karena tidak ada Sekolah Lapang untuk petani, penyemaian padi masih sembarangan, kini menurutnya ia dan warga lainnya sebagai petani, dapat pembelajaran materi.

Ia pun sadar, jadi petani yang memiliki wawasan bisa mengajari petani yang lain, ia sadar bahwa menanam pun harus ada aturannya.

“Bagus ae, mudahan kami laksanakan setelah materi ini kan ada praktek juga, bahannya ada semua, jadi memudahkan, pemerintah mengharapkan hasilnya memuaskan dari kami, kami habis panen bulan lalu ya, yang penting bisa buat makan dulu, sisanya baru buat benih,” paparnya.

Desa Lasung ungkapnya, pernah dapat kasus tanaman padi menjadi berwarna kuning, Karena sebelumnya tidak tahu kenapa jadi seperti itu, duit mereka habis beli banyak obat,

“Benih tidak mau tumbuh dan akhirnya gagal panen, kemungkinan itu adalah virus tanaman, dulu harus di bawa sampel ke Lab dulu untuk di periksa, sebab bisa ada penyakitnya, semoga setelah Sekolah Lapang ini, kami bisa bercocok tanam lebih baik lagi kedepannya,” tutupnya.

Comments

Leave a reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

You may also like